Sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Musa AS, saat berdoa ketika menghadapi Fir’aun, dengan lantunan doa Rabbish rahli sadri. Wayassirli amri. Wahlul uqdatam millisani. Yafqahu qauli.
“Artinya, Wahai Tuhanku, lapangkanlah bagiku dadaku, dan mudahkanlah bagiku urusanku, dan lancarkanlah lidahku supaya mereka faham ucapanku,” jelas Gubernur menerangkan.
Gubernur menyebutkan, dengan mengamalkan doa tersebut, maka suasana hati akan menjadi lebih tenang saat akan menghadapi masalah dan dapat menemukan solusi yang positif.
“Bahwa dalam kehidupan dunia ini kekuatan yang paling besar itu adalah doa, dan Nabi Musa telah mengajarkan kepada kita,” ucapnya lebih lanjut.
(Rds)