Pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban juga dianggap sebagai solusi untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi ke pelabuhan, serta membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta melalui pembagian arus kendaraan ke arah Patimban. Dukungan infrastruktur seperti Jalan Tol Akses Patimban dengan total biaya investasi Rp5,02 triliun diharapkan dapat memperkuat konektivitas dan efisiensi logistik di Indonesia.
Airlangga menyatakan bahwa Pelabuhan Patimban juga menjadi urat nadi untuk pengembangan Kawasan Rebana dan mendukung Kawasan Industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. “Produk otomotif Indonesia, terutama yang diekspor ke negara seperti Jepang dan Singapura, diharapkan dapat menggunakan Pelabuhan Internasional Patimban sebagai jalur ekspor yang optimal,” ujar Ketum Partai Golkar dan Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.
Dengan berbagai inisiatif pembangunan dan dukungan pemerintah, Pelabuhan Internasional Patimban diharapkan akan terus memainkan peran sentral dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.