“Yang pasti saya minta masyarakat setempat harus meningkatkan kewaspadaan, karena kita tidak bisa memprediksi apakah letusan akan terjadi atau tidak,” pintanya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi juga mengapresiasi Pemkab Agam dan Tanah Datar yang telah mengambil langkah tepat untuk meminimalisir potensi jatuhnya korban jika sewaktu-waktu letusan besar terjadi.
Menindaklanjuti yang disampaikan Gubernur Mahyeldi, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy, menyatakan akan terus meningkatkan kerja sama dengan daerah, termasuk dengan BMKG dan PVMBG.
“Apalagi sampai saat ini aktivitas vulkanik Gunung Marapi masih tinggi dan bahkan mengalami peningkatan,” ujar Rudy.
Berdasarkan aktivitas tersebut BPBD Sumbar siap siaga dalam penanganan dampak erupsi Gunung Marapi sampai status aman. Bahkan BPBD juga mengimbau penduduk di sekitar Gunung Marapi pada radius 4 km dari kawah Marapi, untuk dapat mensterilkan kawasan dengan menyetop sementara aktivitas harian.
Ia menerangkan, terdapat delapan kecamatan terdekat yang akan terdampak jika terjadi letusan Marapi, yaitu Kecamatan X Koto, Batipuh, Lima Kaum, Pariangan, Rambatan, Salimpaung, Sungai Tarab, dan Tanjung Baru.
“Kami juga menyedikan lokasi penampungan dengan memanfaatkan sekolah-sekolah yang terdapat di dua nagari, yakni Nagari Sungai Pua dan Nagari Koto Tinggi,” terangnya. (Ridawan)