Ragam  

Peringati Hari Gizi Nasional 2024, Wanita Syarikat Islam Gelar Webinar “AKSI GEMAS” Cegah Stunting

Peringati Hari Gizi Nasional 2024, Wanita Syarikat Islam Gelar Webinar “AKSI GEMAS” Cegah Stunting
120x600
a

Executive Director CegahStunting, Sekar, mengatakan sebagai pihak yang mengorganisir kampanye tersebut, CegahStunting merupakan sebuah platform berbasis imedia sosial sebagai kelanjutan kampanye komunikasi yang dipimpin Kantor Staf Presiden RI pada 2018.

“Dalam webinar ini, kami akan mengeksplorasi peran penting ibu dalam memitigasi risiko stunting dan mendorong pertumbuhan anak yang optimal,” kata Sekar.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. (HC.) Dr. dr. Brian Sri Prahastuti MPH, tenaga ahli Utama Kantor Staf Presiden menyampaikan, memberdayakan Ibu dengan pengetahuan merupakan kunci dalam pencegahan stunting dan kiat sukses Ibu sebagai pengasuh balita untuk mengerti pentingnya gizi, kebersihan, dan tumbuh kembang anak.
“Banyak pembelajaran dan praktik yang dapat ditiru ibu-ibu lainnya di Indonesia untuk mendorong upaya berkelanjutan dalam pencegahan stunting,” pungkasnya.

Strategi untuk mempromosikan praktik sehat dalam keluarga dan contoh nyata dari para ibu yang memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan anak-anaknya juga dibahas dalam webinar ini.

Stunting didefinisikan sebagai indeks tinggi badan menurut usia (TB/U) kurang dari minus dua standar deviasi (-2SD) atau di bawah rata-rata standar yang ada.

Stunting pada anak merupakan hasil jangka panjang konsumsi diet berkualitas rendah yang dikombinasikan dengan morbiditas, penyakit infeksi, dan masalah lingkungan.

Stunting, sebuah masalah kesehatan global yang mempengaruhi jutaan anak, memerlukan strategi pencegahan yang komprehensif.

Fokus Upaya Pencegahan Stunting

Pada 2021, angka prevalensi stunting menurun sebanyak 3,3% dibandingkan 2019. Sementara itu, tahun 2022 prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,6% atau kembali alami penurunan 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Meskipun mengalami penurunan, namun angka prevalensi stunting Indonesia masih di bawah standar WHO yakni, angkanya tidak melebihi 20%. Target pemerintah prevalensi stunting turun menjadi 14% di tahun 2024.

Lihat Juga :  Peresmian Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Pulau Gangga

Menurut Kementerian Kesehatan RI, kegagalan pertumbuhan anak pada usia dini, salah satunya disebabkan oleh pola pangan yang tidak seimbang. Untuk itu, fokus upaya pencegahan stunting adalah memastikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) kaya protein hewani sesuai tema Hari Gizi Nasional tahun 2024.

Kekurangan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak tidak mencapai potensi optimal sehingga sangat merugikan kinerja anak di kemudian hari.

Perkembangan otak anak di masa golden period (0-3 tahun), akan menyebabkan sel otak tidak tumbuh sempurna. Hal ini disebabkan karena 80-90% jumlah sel otak terbentuk semenjak masa dalam kandungan sampai usia 2 tahun. Apabila gangguan tersebut terus berlangsung maka akan terjadi penurunan skor tes IQ sebesar 10-13 poin.

Penurunan perkembangan IQ tersebut akan mengakibatkan terjadinya loss generation, artinya anak-anak tersebut akan menjadi beban masyarakat dan pemerintah, karena terbukti keluarga dan pemerintah harus mengeluarkan biaya kesehatan yang tinggi akibat warganya mudah sakit (Caulfield, 2010).

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j