“Mundur itu adalah hak setiap menteri dan saya kira dalam hal ini Presiden Jokowi sangat demokratis sekali. Beliau menghargai keputusan itu seperti menyikapi mundurnya Menko Polhukam Mahfud MD,” imbuh R Haidar Alwi.
Dari sekian banyak menteri yang diisukan mundur, faktanya sampai hari ini hanya Mahfud MD yang benar terbukti. Oleh karena itu, ia menduga isu perpecahan di kabinet sengaja dihembuskan untuk mendiskreditkan Presiden Jokowi dengan tujuan dapat memberikan sentimen negatif terhadap Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
“Awal mula isu ini kan dari PDIP. Menteri-menteri yang diisukan mundur juga terafiliasi PDIP yang mendukung Ganjar-Mahfud. Kalau memang ada perpecahan di kabinet atau tekanan mendukung Prabowo-Gibran, tentu menteri-menteri dari Nasdem dan PKB yang mendukung Anies-Muhaimin juga akan bereaksi.”
“Tapi nyatanya tidak. Makanya, arahnya jelas dan tujuannya gampang ditebak. Mendiskreditkan Presiden Jokowi dengan harapan memberikan sentimen negatif terhadap Prabowo-Gibran,” papar R Haidar Alwi.