“Padahal debat tadi malam itu adalah debat tentang urusan perut rakyat, debat tentang masa depan rakyat, debat tentang kesejahteraan. Tetapi yang disampaikan Pak Prabowo berulang kali, titik poinnnya adalah bicara misalnya narasi persatuan, tentang narasi bagaimana para elite bisa bersatu” lanjutnya.
Seno juga menyampaikan Prabowo sampai berulang kali menampilkan atau mengucapkan nama presiden-presiden sebelumnya. Seno juga mencatat Prabowo hanya satu kali menyebutkan nama Joko Widodo (Jokowi).
“Kami menangkap ini adalah sebagai bagian dari Pak Prabowo mulai tak percaya diri dengan dukungan yang demikian kuat dari kekuasaan, ternyata juga pada hari ini dalam berbagai titik kampanye akbar, ternyata kita menangkap di media-media sosial sering kali sepi,” kata dia.
Seno menyampaikan bahwa hanya Ganjar yang konsisten bicara tentang rakyat. Seno juga mencatat Anies juga beberapa kali bicara tentang rekam jejak di Jakarta. Seno menaruh curiga bahwa Anies sedang menyiapkan maju kembali untuk memimpin Jakarta pada perhelatan demokrasi selanjutnya.
“Jadi, kami melihat bahwa debat tadi malam, memang adalah perdebatan antara Pak Ganjar dan Pak Anies. Dan itu ditampilkan dengan pembahasan-pembahasan berkaitan dengan topik debat secara langsung.
“Tetapi secara umum, Pak Ganjarlah yang paling konsisten dalam menyampaikan isu-isu rakyat. Dari debat pertama, kedua, dan kemarin debat terakhir, selalu isu-isu kerakyatan ditampilkan dengan penuh kepiawaian, kepercayaan diri, dan rekam jejak yang sesuai. Maka dalam debat kemarin, kita melihat bahwa Pak Ganjar menghargai jutaan mata rakyat Indonesia yang sedang menonton debat pada malam itu untuk bicara tentang isu-isu mereka dalam topik debat yang telah ditentukan,” jelas Seno.