Digelar di Semarang, Konsep Rakernas Kemenag 2024 Berbeda dari Tahun Sebelumnya

Kegiatan Rakesnas Kemenag RI 2024.
Kegiatan Rakesnas Kemenag RI 2024.[Hms Kemenag].
120x600
a
0 Shares

SEMARANG (Otonominews.id) – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama () RI 2024 yang berlangsung di Semarang, Jawa Tengah bakal berbeda dari tahun sebelumnya. 

Hal ini diungkapkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya saat membuka Rakernas Kemenag yang bertemakan “Transformasi Kementerian Agama menuju Indonesia Emas 2045” tersebut. 

menegaskan bahwa Rakernas 2024 dilakukan secara berbeda. Ada 15 klaster yang telah disiapkan dan masing-masing harus sorogan, memaparkan rencana program kepada Menag.

Sebanyak 15 klaster itu terdiri atas 11 klaster Eselon I, klaster Biro Kepegawaian, klaster Biro Ortala, klaster Kanwil Kemenag Provinsi, dan klaster pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).

“Pola sorogan kita terapkan agar lebih fokus. Saya ingin semua dapat bekerja memberikan pelayanan terbaik kepada umat beragama,” kata menteri yang akrab di sapa Gus Men ini, Senin (5/2/2024).

“Kita akan satu persatu mendiskusikan apa yang akan dilakukan di 2024. Hasilnya dituangkan dalam pakta integritas. Ada reward and punishment ketercapaian pelaksanaan program,” sambungnya.

Menag berharap, melalui presentasi secara langsung masing-masing Satker dalam Rakernas ini menjadikan rumusan program menjadi lebih baik dan dapat dilaksanakan. Gus Men tidak mau Rakernas hanya sekadar menjadi forum pertemuan dan hasilnya tidak bisa jadi pegangan untuk dijalankan.

“Saya ingin kali ini kita betul-betul serius dalam Rakernas. Karena saya ingin agar legacy yang kita tinggalkan di Kementerian Agama ini benar-benar bisa dirasakan oleh publik. Baik dalam hal layanan keagamaan maupun pendidikan keagamaan,” tegasnya.

Tahun 2023, banyak prestasi yang telah diraih. Gus Men minta itu dipertahankan dan ditingkatkan. Transformasi digital juga terus dioptimalkan.

Lihat Juga :  Bahas Biaya Haji Tahun 2024, Kemenag dan DPR Sepakat Bentuk Panitia Kerja

“Prestasi yang didapat, jangan membuat kita berhenti kerja keras dan kerja cerdas. Prestasi jadi pemicu kerja lebih baik lagi,” katanya. 

Selain itu, Gus Men juga menyapaikan pesan agar jajarannya untuk melibatkan masyarakat luas dalam pelaksanaan program pembangunan di bidang agama.

“Pelaksanaan program 2024 agar tidak hanya melibatkan satuan kerja. Kemenag perlu menguatkan pelibatan stakeholders,” katanya. 

Pelibatan umat penting, kata Gus Men, agar pelaksanaan program lebih efektif, bermanfaat, dan tepat sasaran. Menurutnya, pembangunan bidang agama bukan semata tugas pemerintah, tapi juga masyarakat.

Gus Men mencontohkan aspek peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan. Menag misalnya minta agar para pengelola Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) swasta, tidak hanya negeri, diajak duduk bersama untuk merumuskan langkah dan program strategis memajukan pendidikan.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *