“Kalau kita rajin silaturahmi, rezeki bertambah, Insyaallah bisa mendapatkan ilmu. Saya di sini bisa belajar dari bapak ibu, bapak ibu juga bisa dapat pengetahuan,” katanya.
Atikoh kemudian menyampaikan salam dari suami, Ganjar Pranowo dan sang putra Alam Ganjar kepada para peserta dialog yang dihadiri santri dan pengajar ponpes.
“Tentu saya mewakili Mas Ganjar, salam dari Mas Ganjar dan Alam,” kata dia.
Sontak, para santriwati berteriak histeris ketika Atikoh mengungkap Alam menitipkan salam kepada semua warga Ponpes Syifaul Qulub Lil Mutaallimin.
“Sebetulnya kalau Mas Alam tidak di Yogyakarta, saya ajak. Mas Ganjar juga sekarang berada di Kalimantan Timur,” kata Atikoh merespons histeria para santriwati.
Dia berbicara membuka dialog tidak lupa mengingatkan peserta acara soal pelaksanaan pencoblosan pilpres 2024 yang sudah hitungan jari.
Atikoh mengajak para peserta acara yang sudah memiliki hak suara untuk bisa datang ke TPS pada hari pencoblosan pilpres 2024 dan tidak golput.
“Saya titip kepada bapak, ibu, dan adik semua agar menggunakan hak pilih. Beritahu teman dan saudara untuk datang ke TPS, sehingga tidak ada golput,” kata alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Atikoh mengajak para peserta acara pemilik hak suara bisa memilih pemimpin ke depan dengan melihat rekam jejak dan program yang ditawarkan kandidat.
“Terutama masyarakat di Banten. Apakah program itu riil bisa berjalan atau hanya janji politik. Itu bisa terlihat,” katanya.