Sekretaris TPN Uraikan Banyak Distorsi Jelang Pilpres

Pelanggaran Hukum dan Etik Terjadi Secara Telanjang

Sekretaris TPN Uraikan Banyak Distorsi Jelang Pilpres
Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, saat Forum Dialog Nusantara di Perpustakaan Habibie-Ainun, Kuningan, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
120x600
a

Hasto mengurai tekanan ke sejumlah kalangan akademisi dan bahkan kepala desa dipanggil dengan membawa laporan penggunaan dana desa.

“Apakah ini bukan intervensi? Apakah bisa dibiarkan? Tekanan-tekanan kepada kepala desa yang berlangsung secara masif,” kata Hasto.

“Kepala daerah kami di Jatim, di beberapa daerah basis kemudian ditekan dengan pengaduan masyarakat (dumas) yang diajukan. Padahal dumas ini skenario. Dari dumas ini dipakai untuk menekan, kalau tidak kita proses,” lanjut Hasto.

Itulah sebabnya beberapa kepala daerah harus mengubah dukungannya karena ada tekanan terhadap mereka. Hal ini sangat disayangkan terjadi.

“Mau menang satu putaran boleh tapi rakyat yang menentukan. Jangan satu putaran seperti kejar setoran sehingga segala sesuatu dilakukan. Atau kejar jabatan, kalau menang jabatan saya seperti ini,” ucap Hasto.

Oleh sebab itu, kata Hasto, tak heran saat ini banyak tokoh termasuk kampus yang mencoba mengingatkan agar demokrasi di Indonesia dijaga.

“Jadi mari kita buka mata hati kita dengan jernih. Ini bukan persoalan siapa mau menjadi presiden. Ini persoalan Indonesia kita. Ini persoalan bahwa kultur demokrasi itu jangan sampai dirusak. Kultur demokrasi ini sangat mahal dibangun dengan susah payah,” sebut Hasto.

r
Lihat Juga :  Demokrat Nilai Penggunaan Hak Angket Tak Ada Urgensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *