Oleh karena itu, Anggota Baleg DPR RI ini berharap, saran ataupun kritik yang disampaikan para guru besar dan akademisi dari perguruan tinggi harusnya bisa menjadi bahan masukan untuk pemerintah guna meningkatkan kualitas demokrasi.
“Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi penyampaian aspirasi, saran dan kritik merupakan konsekwensi yang harus dihormati bersama,” pungkas Guspardi Gaus.
Diberitakan sebelumnya, Civitas Akademika dari berbagai Perguruan Tinggi seperti Universitas Islam Indonesia (UII) menyuarakan kritiknya terhadap Presiden Jokowi menyikapi kondisi perkembangan politik nasional menjelang Pemilu 2024 ini.
UII menilai, Presiden Jokowi telah memudarkan sikap kenegarawanan dalam tubuh pemerintahan Indonesia. Di sisi lain, Civitas akademika Universitas Indonesia (UI) pun turut ikut terpanggil mengingatkan Presiden Ke-7 RI itu agar tidak ikut campur tangan proses demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia dan mengingatkan agar Jokowi bersikap netral dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.