Dia menjelaskan, mengoptimalkan penduduk usia produktif merupakan investasi jangka panjang bagi pembangunan suatu negara. Dengan memperkuat potensi dan kualitas masyarakat di usia produktif, pemerintah dapat menciptakan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kita bisa membangun kerja sama lintas kementerian dan lembaga (K/L) bahkan melibatkan pihak swasta untuk memastikan usia produktif benar-benar dapat berperan dalam peningkatan inovasi,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yusharto menjelaskan, Pemprov Jateng secara konsisten telah melaporkan inovasi daerah di wilayahnya sejak 2018. Bahkan, Pemprov Jateng juga secara berturut-turut dalam periode 2019-2023 berpredikat sebagai provinsi sangat inovatif pada gelaran Innovative Government Award (IGA) yang rutin digelar BSKDN Kemendagri setiap tahun.
“Untuk tahun 2023 sangat inovatif dengan skor 65,40 dengan jumlah inovasi yang dilaporkan 190 inovasi,” tambahnya.
Sejalan dengan itu, Yusharto juga berharap pada 2024 pelaporan inovasi Pemprov Jateng semakin meningkat. Dia juga mengimbau agar BRIDA Jateng dapat mengkonsolidasikan berbagai inovasi di OPD, Satuan Kerja (Satker) hingga masyarakat.
“Bapak-Ibu kami siap membantu Pemprov Jawa Tengah untuk menjadi provinsi yang lebih baik dengan memaksimalkan usia produktif salah satunya terkait pemanfaatan riset sebagai dasar inovasi,” tandasnya.