Memilah dan Mengolah
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Primer Koperasi Pengelola Sampah (PKPS) Purwakarta, Jawa Barat, H Castono menjelaskan, koperasi yang dipimpinnya kini mengelola sampah di Pasar Induk Cikopo Purwakarta sebanyak 50 ton perhari. “Kita harus sudah melakukan gerakan untuk memilah dan mengolah sampah,” kata Castono.
Bagi Castono, selain sudah didukung regulasi kuat yakni UU Nomor 18 Tahun 2008, memilah dan mengolah sampah juga bisa mendapatkan cuan atau penghasilan tambahan. “Berdasarkan amanat UU tersebut, seharusnya TPA atau tempat pembuangan akhir sudah tidak ada lagi,” ucap Castono.
Bahkan, lanjut Castono, setiap kawasan perumahan harus sudah memiliki pengelolaan sampah mandiri. “Alhamdulillah, di setiap kabupaten/kota di Jabar, sudah memiliki Primer Koperasi Pengelola Sampah dengan motto Olah Sampah Menjadi Berkah,” kata Castono.
Namun, Castono mengakui, terkadang pengelolaan sampah mendapat kendala justru dari anggapan yang keliru. Karena, masih banyak yang menganggap bahwa pengelolaan sampah dengan cara seperti itu bisa menurunkan angka retribusi sampah daerah. “Padahal, ini ibarat kita mengganti pintu yang rusak dengan pintu yang lebih bagus,” kata Castono.
Castono mencontohkan di negara-negara maju, dimana sampah (botol plastik) bisa ditukar dengan uang. “Di sana, ketika kita memasukkan botol plastik ke dalam sebuah kotak, maka akan keluar uang. Karena, logikanya, kita membeli air mineral, bukan botolnya,” papar Castono.
Namun, lagi-lagi, Castono mengakui untuk diterapkan di Indonesia masih sulit. Pasalnya, para pengusaha besar produsen air mineral dalam kemasan seperti tidak rela uangnya harus dikembalikan kepada konsumennya. “Itu juga sudah diatur dalam UU,” kata Castono.
Sementara Koordinator Relawan Lingkungan Hidup dan Kebencanaan,
Kecamatan Bumiayu, Elvin Kristian mengatakan, ada sekitar 15 ton sampah perhari yang ada di Kabupaten Brebes, dan hanya 53 persen yang sudah dikelola dengan baik. Sedangkan khusus di Brebes Selatan, terkumpul sampah sebanyak 150 ton perhari.
“Kita tidak mungkin meminta masyarakat untuk berhenti membuang sampah. Namun, kami selalu mengajak masyarakat untuk mulai memilah sampah sejak dari rumah,” ujar Elvin.