Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Rio Ramabaskara merespons positif hasil survei dari iCRC. Rio mengatakan bahwa awalnya dirinya mengetahui hasil survei itu dari sosial media.
“Kami menyadari bahwa ketika partai lain terlihat fokus dengan kontestasi Pilpres, kami justru fokus menggerakkan mesin partai untuk menungaskan PR terbesar yaitu lolos parliamentary threshold (PT).
Hal ini ditunjukkan dengan Kehadiran Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara, Anas Urbaningrum yang terus membersamai Pengurus Daerah,” kata pria yang juga Caleg DPR RI Dapil NTB 2/Pulau Lombok itu.
Dalam Satu bulan ini lanjut Rio, Ketua Umum baru saja tuntas mengunjungi beberapa daerah. Mulai dari Manggarai Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, Kota Mataram, Bali, Bojonegoro, Semarang, Magelang, Blora, Purwokerto, Ende, hingga lanjut ke Tulungagung Jawa Timur.
“Ini semakin menguatkan kami bahwa akan ada peningkatan hasil perolehan suara yang luar biasa dalam Pemilu 14 Februari 2024,” katanya lugas.
Atas hasil survei ini, Rio pun mengharapkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia untuk mempercayakan PKN sebagai salah satu jalan alternatif untuk benar-benar menjayakan Indonesia.
“Mari kita berjuang dan menang bersama rakyat,” pesannya.
Sementara Sekretaris Pimda PKN NTB, Abdul Hakim pun mengaku hingga saat ini semua mesin partai di NTB masih bergerak. Terutama untuk semua Caleg, masih memaksimalkan waktu yang ada hingga batas masa kampanye yang diatur oleh PKPU.
“Besok sudah masuk masa tenang, jadi hari ini sampai nanti malam semua Caleg kita akan memaksimalkan waktu yang ada. Insya Allah kami yakin PKN bisa menempatkan wakilnya di semua daerah dan di Senayan,” kata Bang Akim sapaannya.
Adapun dari hasil survei ICRC, peringkat pertama masih ditempati PDIP (21,1%), Gerindra (18,1%), Golkar (9,8%), Nasdem (8,6%), PKB (8%), PKS (7,1%), Demokrat (5%), PAN (4,8%), Perindo (4,3%) dan PPP (4,1%). Namun demikian, meski PPP dan Perindo berada diangka 4 persen, namun masih rawan terdegradasi, jika mesin partainya tidak bergerak secara maksimal pada hari H pemilihan, sebab angka 4 persen tersebut masih dalam margin of error. (*)