Menurut Menparekraf, Pesta Bergoyang menjadi perwujudan dukungan yang diharapkan semakin mempromosikan pariwisata Bali yang inovatif, bernuansa lokal namun tetap modern.
Sementara Ketua Dewan Pembina Pesta Bergoyang, Bayu Agustianto, menjelaskan latar belakang dipilihnya Bali sebagai tuan rumah pertama untuk acara Pesta Bergoyang ini. Pihaknya menjaring berbagai masukan yang disampaikan masyarakat Bali, terkait diperlukannya event-event seperti ini. Terlebih karena Bali sudah berpengalaman dalam menggelar banyak event internasional.
“Untuk acara ini kami bekerja sama dengan 50 UMKM yang mendukung event ini. Acara ini perdana hadir di Bali dengan tujuan untuk pengembangan wisata melalui kegiatan yang bertemakan nusantara, kita juga akan mendatangkan musisi-musisi dan ornamen-ornamen dari berbagai wilayah di nusantara,” katanya.
Selain itu, Fadzrian Rafiq sebagai Ketua Pelaksana Pesta Bergoyang dan juga Ketua MASATA (Masyarakat Sadar Wisata) Andi Azwan mengajak semua UMKM dan pelaku Ekonomi Kreatif serta Masyarakat untuk Go Digital disetiap transaksi mereka menggunakan QRIS.
”Kami Pesta Bergoyang mengajak masyarakat untuk melakukan transaksi menggunakan QRIS, hal ini guna memberikan terobosan kepada pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif agar UMKM Go-Digital” ujar Rafiq.
Dengan harga tiket Rp140.000,- sampai Rp.175.000,- para penggemar musik akan disuguhi penampilan memukau dari musisi ternama Kangen Band, NDX AKA, dan lain-lain yang akan membawakan alunan lagu untuk menghibur pengunjung. DJ Mahesa pun tidak ketinggalan untuk mengajak berpesta dan juga bergoyang.
Dalam kesempatan tersebut, hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, jajaran eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf.