Fadli menyesali mengapa para akademisi baru menyuarakan suara kritis pada saat ini dan tidak bersuara pada saat Pemilu 2019 lalu di mana 800 lebih petugas KPPS yang meninggal dunia.
“Salah satu fungsi intelektual itu adalah objektif, memberikan pandangan dan pendapat secara objektif dan juga bisa adil. Waktu itu sampai 800 orang lebih meninggal, mengapa hal itu tidak dikritisi. Ke mana mereka selama ini? Berbuat apa saja? Jangan hanya berdiri di menara gading. Pas sedang enaknya diam giliran tidak enaknya tidak berani bicara,” tutur Fadli.
Legislator asal Dapil Jawa Barat ini menilai, kritik para akademisi ini justru akan membuat masukan yang konstruktif bagi pihaknya terutama Partai Gerindra.
Ini pula yang harus kita kritik karena mereka bukan malaikat tetapi masukan mereka juga penting hal ini menjadi vitamin bagi Partai Gerindra.