JAKARTA, otonominews.id – Memasuki tahun 2024, Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta PLN menyusun rencana kerja strategis berdasarkan tantangan dan peluang yang ada.
Meski di tahun 2023 dikatakan PLN mengalami peningkatan laba namun Mulyanto menilai masih banyak PR yang perlu dituntaskan.
Mulyanto menyebut beberapa masalah prioritas yang perlu ditangani PLN, di antaranya menyiapkan skenario pembayaran utang yang sangat besar, rasio elektrifikasi dan kelebihan pasokan listrik.
“PLN adalah BUMN yang didedikasikan dan memiliki tugas utama untuk memenuhi layanan publik. Lingkup kerja PLN merupakan cabang usaha yang penting dan strategis yang dikuasai negara. Meski berperan sebagai badan usaha yang perlu melayani masyarakat PLN tetap harus profit dan menjadi korporasi yang sehat,” kata Mulyanto kepada para wartawan, Rabu (14/2/2023).
Mulyanto menambahkan bila tahun 2023 PLN mendapat keuntungan maka sebaiknya dana tersebut dapat digunakan untuk mencicil utang dan investasi baru, dengan demikian usaha PLN terus tumbuh.
“PLN harus masuk, mendorong dan memberikan kemudahan bagi penumbuhan pusat-pusat demand listrik baru atau peningkatan demand yang sudah ada seperti membangun SPKLU secara massif melanjutkan program penggunakan rice cooker atau kompor listrik,” ujar Wakil Ketua F-PKS DPR RI bidang Industri dan Pembangunan ini.
Menurut Mulyanto, program rice cooker dan kompor listrik ini bagus-bagus saja karena dapat meningkatkan demand di sektor rumah tangga, yang sekaligus mengurang impor LPG.
Mulyanto meminta PLN juga perlu mengelola jual-beli PLTS atap untuk rumah tangga secara optimal agar surplus listrik di perkotaan dapat terkendali.