Beras Langka, Komisi VI DPR RI: Pemerintah Harus Fleksibel Penyesuaian Harga Pasar

Beras Langka, Komisi VI DPR RI: Pemerintah Harus Fleksibel Penyesuaian Harga Pasar
Ilustrasi pedagang beras di pasar tradisional.(Foto: Istimewa)
120x600
a

. lanjut politisi Partai Golkar ini, harus fleksibel terhadap penyesuaian harga di pasaran. Ia menghimbau jangan sampai petani yang berproduksi karena dipatok dengan harga eceran tinggi, malah menahan angka produksi.

“Situasi tersebut akan berdampak adanya penimbunan dalam gudang karena tidak adanya kejelasan, kenaikan harga akan terjadi karena langkanya stok beras,” jelasnya.

Sarmuji juga mengatakan, agar dilakukan yang diinstruksikan Presiden Jokowi, yakni banjiri -pasar yang ada dengan produk-produk pangan.

“Dengan demikian, tiap pekan atau bulan harus ada operasi pasar yang memantau akan ketersedian pangan di setiap pasar-pasar. Sehingga kelangkaan pangan bisa teratasi dengan sistem seperti itu,” katanya.

Sementara menurut Bulog, realisasi impor beras tahun 2024 untuk memenuhi kebutuhan dan stabilitas harga mencapai 507.000 ton. Perusahaan negara itu mengakui bahwa saat ini tidak dapat menyerap beras lokal karena harga gabah sudah di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Diketahui, Bulog mendapatkan penugasan impor sebanyak 2,5 juta ton pada tahun ini. Rinciannya, sebanyak 500.000 ton merupakan penugasan lanjutan dari tahun 2023 dan 2 juta sisanya merupakan penugasan impor khusus tahu 2024.

r
Lihat Juga :  Kantor DPC PDIP Pacitan Dekat Museum SBY-Ani, Hasto: Kalau ini Museum Pergerakan Rakyat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j