“Saya suda berkoordinasi dengan PLBN Aruk, Sambas Kalimantan Barat di mana sarana dan prasarana sudah tersedia. Hal ini juga diperkuat dengan berbagai potensi pertanian dan perkebunan yang mampu membangkitkan ekonomi untuk ekspor ke Malaysia sudah tersedia,” jelas Makhruzi.
Sementara itu Rektor UICI Prof.Laode menjelaskan bahwa, muara studi dan prodi konsep pendidikan yang coba UICI sebarakan di perbatasan negara adalah penguatan talenta digital berkualitas untuk pengembangan ekonomi di kawasan perbatasan negara.
Tujuh proyeksi program studi terkini yang mampu menjawab tantangan era society 5.0 adalah Program Studi Komunikasi Digital, Informatika, Bisnis Digital, Sains Data, Digital Neuro Psikologi, Manufacturing System Engineering dan Digital Farming.
“Program ini diharapkan pada akhirnya mampu membuat masyarakat mendesain dan menciptakan lapangan kerja yang tidak lagi bertumpu pada mencari pekerjaan,” terangnya.
Ia menjelaskan, 5 pilot poject di kawasan perbatasan negara akan menyasar pada Sambas, Kalimantan Barat; Nunukan,Kalimantan Utara; Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara; Belu, Nusa Tenggara Timur dan Merauke, Papua Selatan.
“Kami akan siapkan project based kurikulum seperti contoh kerja sama dengan Kabupaten Maluku Tengah. Yakni penyiapan talenta digital dengan beasiswa, penyiapan blueprint smart kabupaten, pengembangan data center dan digitalisasi UMKM” terangnya.
(Humas BNPP)