“Kami menginginkan agar masyarakat Kabupaten Sambas yang multi-etnis dan agama tetap hidup rukun dan damai. Semoga kerukunan dan kedamaian tersebut terus bisa terjaga dengan sering melakukan silaturahmi seperti sekarang ini,” ujar H. Satono.
Bupati juga berharap, masyarakat Kabupaten Sambas yang ada di perantauan, khususnya Jakarta, juga berperan sebagai duta wisata (ambassador) bagi Kabupaten Sambas dengan memperkenalkan adat-istiadat, seni, budaya, kuliner, dan keindahan alam di Sambas. Sehingga, masyarakat luar pun tertarik untuk berkunjung ke Kabupaten Sambas untuk berwisata atau untuk berinventasi.
Selama ini, banyak masyarakat Kabupaten Sambas yang telah berhasil dan sukses secara ekonomi setelah merantau ke kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, dan kota- kota lainnya. Mereka diharapkan tidak lupa dengan kampung halamannya.
“Kedatangan mereka ke kampung halaman bisa menjadi penggerak roda perekonomian di Kabupaten Sambas,” ujar H. Satono.
Pada kesempatan tersebut, H. Satono juga menggelar pelelangan buku untuk penggalangan dana. Dana hasil pelelangan buku sepenuhnya akan digunakan untuk membantu sebagian masyarakat Kabupaten Sambas yang belum beruntung.
Sambas merupakan kabupaten yang terletak di provinsi Kalbar. Sambas memiliki luas wilayah 6.395,70 km² atau 639.570 ha (4,36% dari luas wilayah Kalbar).
Kabupaten Sambas yang memiliki 19
kecamatan terbentuk dari pemekaran kabupaten pada tahun 2000. Sebelumnya, wilayah Kabupaten Sambas sejak tahun 1960 meliputi juga Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang.