JAKARTA, Otonominews.id – Pembangunan jalur sepeda yang di lakukan pada era Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta, dinilai kurang bermanfaat dan kurang berdampak seperti yang diharapkan.
Penilaian tersebut disampaikan Inisiator Jakarta Barometer, Jim Lomen Sihombing. menurut dia, keberadaan jalur sepeda yang saat ini membentang di jalan-jalan Protokol DKI Jakarta banyak yang telah beralih fungsi dan disalahgunakan.
Misalnya, ungkap Jim Lomen, pada jam tertentu Jalur sepeda tersebut digunakan pengendara motor untuk melawan arah.
“Ini sering terjadi karena jalur khusus tersebut hampir tidak digunakan, bahkan sering terlihat jalur sepeda tersebut digunakan sebagai tempat parkir kendaraan,” kata Jim Lomen, ujar Jim dalam keterangannya, Jumat (23/2/2024).
Faktanya lagi, setelah diberi perhatian khusus, ternyata jumlah pengguna sepeda tidak meningkat secara signifikan.
Sebagaimana diketahui, kebijakan membangun jalur khusus pengguna sepeda tersebut ditujukan untuk mendorong masyarakat menjadikan sepeda menjadi moda transportasi pilihan lain dalam beraktivitas sehari hari.
“Dalam perjalanannya, ternyata kebijakan tersebut tidak banyak bermanfaat, tidak tepat sasaran dan pengguna jalur sepeda juga tidak bertambah,” ujar Jim Lomen.
Selain itu, kebijakan Anies untuk membangun Jalur sepeda tersebut alasan utamanya adalah untuk mengurangi polusi udara di Ibu Kota Jakarta yang angkanya sangat memprihatinkan.
“Kebijakan yang dibuat Anies tersebut meskipun diklaim untuk mengurangi kemacetan, mengurangi pemborosan BBM bersubsidi dan dapat menekan polusi, namun juga jalur jalur sepeda yang dibangun tidak ada penggunanya, hanya sebagian kecil Jalur jalur sepeda tersebut ada penggunanya,” jelasnya.
Meskipun, kata Jim Lomen, solusi menekan polusi udara sebaiknya ditekankan pada optimalisasi penggunaan transportasi publik seperti yang sedang digencarkan Pemerintah Provinsi DKI.