JAKARTA, otonominews.id – Kepala Sub Direktorat Perencanaan dan Evaluasi Wilayah I Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Bagus Agung Herbowo menjadi salah satu pembicara pada kegiatan Pertemuan Nasional RBP REDD+ Tahun 2024, beberapa waktu lalu, di JW Marriott Hotel Jakarta.
Dalam rilis yang diterima redaksi, Selasa (27/2), acara tersebut bertujuan untuk percepatan implementasi pengelolaan dana lingkungan hidup agar penggunaan dana dapat disalurkan secara tepat sasaran, baik di pusat maupun di daerah.
REDD+ menjadi program penting untuk mendukung pencapaian target FOLU Net-Sink 2030 (sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui aksi mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan lahan dengan kondisi dimana tingkat serapan sudah lebih tinggi dari tingkat emisi pada tahun 2030) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga untuk memenuhi dan melaksanakan komitmen FOLU Net-Sink tersebut
Selain itu, perlu peran manajemen pengelolaan dana lingkungan hidup yang baik melalui pendanaan yang terintegrasi, dalam hal memenuhi dan melaksanakan komitmen dan optimalisasi pendanaan ini. Pemerintah Indonesia telah menunjuk Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) sebagai pengelola dana.
Dalam pelaksanaannya Pemerintah Daerah dapat melalukan integrasi kebijakan pembangunan di level daeah melalukan perumusan permasalahan dan isu serta program prioritas pengendalian perubahan iklim dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerarh (RPJMD).