Bahtiar menyampaikan, kemampuan Makassar New Port 2,5 juta TEUs ini sangat potensial ke depan. Sehingga harus didukung oleh daerah lainnya.
“Kita juga kan harus memikirkan 10-20 tahun ke depan. Bagaimana memfungsikan kawasan ini agar benar-benar Sulawesi Selatan menjadi pusat pertumbuhan kawasan Timur di Indonesia dan Makassar harus kita integrasikan, konektivitasnya bukan hanya sekedar jalan, termasuk ekosistem ekonomi di seluruh Sulawesi Selatan bahkan kawasan sekitar,” jelas Bahtiar.
Ia mengungkapkan, hal tersebut sesuai arahan Presiden. Tugasnya sebagai Gubernur mengkoordinasikan dengan Wali Kota Makassar, Bupati Maros, Bupati Gowa dan sekitarnya. Termasuk dalam hal ini pembangunan stadion di Kota Makassar, tepatnya di Sudiang.
“Itu menindaklanjuti arahan. Jadi kalau kita membangun stadion kita tidak hanya membangun gedung, kan ada akses jalan, kemudian dampak lanjutannya bagaimana menjadikan stadion itu bukan hanya sebagai gedung olahraga. Tetapi stadion itu menjadi fasilitas hidup masyarakat sekitarnya. Jadi ekosistem baru,” paparnya.
“Bayangkan kalau lewat semua ki dari Maros dengan kondisi sekarang bagaimana aksesnya ke sana, keluar masuknya orang. Memungkinkan tidak, kita pikirkan ada jalan di belakang,” imbuhnya.
Ia pun mengapresiasi Wali Kota Makassar dan juga bupati sekitarnya yang memberikan respon yang baik dan mendukung.
“Mohon doa dan dukungan masyarakat Sulawesi Selatan. Saya sebagai penjabat Gubernur dan teman-teman, Forkopimda, Bupati – Wali Kota dan Masyarakat Sulsel sungguh sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden RI yang memberikan perhatian yang sangat tinggi untuk pembangunan di Sulawesi Selatan,” pungkasnya.