Kebutuhan beras di Indonesia, lanjut dia, bisa mencapai 2,5 juta ton hingga 2,6 juta ton.
Menurut Arief, rendahnya jumlah produksi dalam negeri tersebut yang menyebabkan harga beras menjadi tinggi dan sulit didapat. Karena dari panen lokal kemarin angkanya di bawah 1 juta ton, kebutuhan sebulan 2,5 juta ton – 2,6 juta ton. Jadi ini mesti clear,” jelasnya.
Untuk menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H, menurut Arief, sementara ini pemerintah akan mempercepat penambahan stok beras Bulog.
Stok beras di Gudang Bulog setidaknya harus terisi sebanyak 1,2 juta ton. Sementara, data terakhir berada di angka 800 ribu ton beras. Pemerintah pun melakukan tambahan impor beras sebesar 1,6 juta ton bertujuan untuk mencegah terjadinya risiko kekurangan beras.
Arief menyebutkan, bahwa instruksi untuk mempersiapkan stok pangan demi menjaga kestabilan harga atau mencegah kelangkaan pangan ini, sudah diberikan Presiden Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung pada Senin (26/2/24). Saat itu, Presiden Joko Widodo meminta kementerian dan lembaga untuk fokus mempersiapkan stok pangan atau kebutuhan bahan pokok guna mencegah kelangkaan atau ketidakstabilan harga.