Adapun produk atau kerajinan yang ditampilkan mulai dari baju kurung, mukenah, tas dari hasil rajutan dan anyaman, aksesoris bahkan sampai makanan khas dari Payakumbuh dan Sumatera barat berupa rendang dengan bermacam produk yang menonjolkan ranah Minang yang sudah terkenal di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Dekranasda Payakumbuh Ny. Lasta Jasman mengatakan dengan mengikuti Inacraft ini diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk UMKM yang dikepalai Faisal yang berada di Payakumbuh.
“Pameran ini merupakan peluang besar yang harus kita manfaatkan dengan sebaik mungkin. Ini menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk bisa bekerja sama agar produk yang dihasilkan bisa menembus pasar Internasional,” terang Ny. Lasta Jasman Ketua Umum Dekranasda Kota Payakumbuh.
Ny. Lasta Jasman mengatakan, “Mudah-mudahan even ini menjadi penyemangat kepada para pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas produknya khususnya yang akan mencapai kelas desain premium dan siap bersaing di pasar ekspor,” pungkasnya
Tahun ini pameran Inacraft diikuti oleh 1.500 UKM peserta mengisi 1.066 booth dengan 24 island yang terdiri dari 850 anggota ASEPHI, 650 terdiri dari Non Anggota dan Peserta Binaan (Kementerian, BUMN, Dinas/Dekranasda), serta peserta luar negeri yang bertempat di Plenary Hall, seperti, Uzbekistan, Nepal, Thailand, Malaysia, Korea, Jepang, Polandia, Vietnam, China, dan perwakilan negara Asia Tenggara.
Terlebih, pameran Inacraft menargetkan 100.000 pengunjung dengan target transaksi retail sebesar 100 milyar rupiah dengan kontrak dagang diharapkan mencapai USD 12 juta. INACRAFT didukung oleh Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai sponsor utama dan sponsor lainnya yaitu Behaestex, Pupuk Indonesia, dan Perusahaan Listrik Negara.[Yori]