Dwi menjelaskan, berdasarkan trend, kenaikan yang terjadi dibanding sebelumnya tidaklah signifikan. Sejak periode 2022 hingga Februari 2024, tingkat inflasi year to year tertinggi tercatat terjadi pada September 2022 sebesar 4,61 persen.
Pada November 2023, Dwi memaparkan, tingkat inflasi year to year di DKI Jakarta tercatat mencapai 2,33 persen.
“Kemudian pada Desember 2023 sebesar 2,28 persen, dan pada Januari 2024 tingkat inflasi year tp year sebesar 1,83 persen,” paparnya.
Sementara statistisi Ahli Madya BPS DKI Jakarta, Feri Prasetyo menilai, angka peningkatan inflasi year to year pada Februari 2024 masih cukup bagus.
Feri mengaku optimis, perekonomian di DKI Jakarta berdasar trend data dan kebijakan yang diimplementasikan, akan relatif stabil. Apalagi, belakangan ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menggencarkan operasi pangan murah untuk menstabilkan harga beras sebagai komoditas pemberi andil terbesar.
“Pj Gubernur DKI Jakarta telah lakukan operasi pangan murah untuk stabilkan harga beras,” tandasnya.