Pemprov Sumbar Punya Strategi Khusus Tekan Inflasi Saat Ramadan

Gubernur Mahyeldi Ikut Rakornas di Kementerian Dalam Negeri

Pemprov Sumbar Punya Strategi Khusus Tekan Inflasi Saat Ramadan
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah.
120x600
a

“Kebijakan-kebijakan ini bertujuan untuk menjaga keterjangkauan harga, daya beli masyarakat, kelancaran distribusi dan transportasi, serta kestabilan harga pangan. Terutama menjelang, di saat, dan setelah masuknya bulan suci ,” tegas Mahyeldi.

Senada dengan Gubernur, Kepala Dinas Pangan , Syaiful Bahri mengatakan, berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional, saat ini ada dua komoditas yakni beras dan cabe, yang mengalami lonjakan harga di Sumbar.

Menurutnya, kenaikan harga terjadi akibat naiknya permintaan dari pedagang. Sebab, sentra hortikultura di kabupaten/kota di Sumbar terimbas oleh erupsi Gunung Marapi. Di antaranya Kota Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar.

“Wilayah pertanian di sekitar Gunung Marapi terimbas, sehingga menyebabkan tingkat produksi pangan Sumbar menjadi turun, karena ada beberapa daerah yang gagal panen. Pasokan dari Kabupaten Solok juga terbatas karena musim hujan dalam beberapa waktu terakhir, sementara permintaan tetap tinggi terlebih menjelang ,” ungkapnya.

Sebelumnya, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Provinsi Sumbar, Irfan Sukarna mengatakan saat ini Sumbar berada di sekitar batas atas target inflasi nasional 2,5 +- 1 persen yoy. Menurutnya, angka tersebut masih berada dalam batas aman atau terkendali.

“TPID Provinsi dan kabupaten/kota di Sumbar sama-sama memiliki komitmen untuk memperkuat sinergi agar indeks harga konsumen bisa terus terkendali. Itu menurut kami merupakan sebuah langkah positif dalam pengendalian inflasi,” pungkasnya. (Ridwan Syafrullah)

r
Lihat Juga :  Kota Jambi Kembali Raih Piala Adipura, Ini Kata PJ Walikota Jambi Sri Purwaningsih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j