BEKASI Otonominews.id – Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan mengungkapkan, di seluruh wilayah Kabupaten Bekasi, terdapat 26 desa yang masuk katogori 3, atau agak rawan pangan, yang memerlukan atensi pemerintah.
Dani Ramdan menyampaikan hal ini saat membuka Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Penanganan Kerawanan Pangan dan Gizi Kabupaten Bekasi Tahun 2024 yang diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi di Hotel Holiday Inn Cikarang pada Selasa (05/03/2024).
Rapat yang diikuti Kepala Perangkat Daerah, Camat, serta Kepala Desa dan Lurah se-Kabupaten Bekasi itu digelar dalam rangka meningkatkan kerjasama dan kolaborasi antarlintas sektor.
Kata Dani Ramdan, rakor tersebut memetakan situasi ketahanan pangan di Kabupaten Bekasi, sehingga intervensi penanganan daerah rawan pangan dapat tertangani secara optimal dan tepat sasaran.
“Dari hasil pemetaan kita, ada 26 desa yang masuk kategori 3 yakni agak rawan pangan, dan ini membutuhkan atensi,” ungkap Dani Ramdan, dikutip dari laman resmi Pemkab Bekasi, Rabu 6 Maret 2024.
Untuk mengatasi rawan pangan itu, Dani Ramdan menjelaskan, Pemkab Bekasi sudah menjalankan berbagai program.
“Mulai dari cadangan pangan pemerintah, warung pangan, gabah bantuan pemerintah, juga gerakan pangan murah, dengan cara itu mudah-mudahan bisa meningkatkan status menjadi tahan pangan,” jelasnya.
Tak hanya itu, lanjut Dani Ramdan, Pemkab juga mendorong pembangunan pasar di tiap-tiap kecamatan dan desa.