“Berbagai aspek jadi penilaian. Bukan hanya orisinalitas ide dan produk tetapi juga bagaimana kebermanfaatannya bagi masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Saiful Hidajat, kegiatan ini menjadi langkah nyata TelkomGroup dalam mengisi kesenjangan antara kebutuhan industri dan kualifikasi lulusan SMK. Diharapkan, hasil dari Olimpiade Internet of Things (IoT) ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan dunia pendidikan dan industri di Indonesia
“Hal ini selaras dengan tujuan utama Telkom yaitu mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan,” tegas Saiful.
Sementara itu, Kepala Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dr. Firman Oktora S.Si, M.Pd, M.Kom, berharap kompetisi ini akan semakin menstimulasi kompetensi para siswa SMA & SMK untuk siap bersaing di industri di masa yang akan datang.
Hal ini sesuai dengan semangat transformasi pendidikan yang diusung Disdik Jabar untuk membangun generasi unggul terdidik & terbaik
“Tahun ini Disdik Jabar meluncurkan transformasi pendidikan yang bertujuan untuk integrasi teknologi informasi pelayanan pendidikan, berkolaborasi dengan dunia usaha atau dunia industri jadi saya kira kompetisi ini selaras dengan apa yang sedang Disdik Jabar terapkan,” ungkap Firman.
Selaras dengan transformasi pendidikan yang digalakan Disdik Jabar dalam mengintegrasi teknologi di dunia pendidikan, hingga saat ini di wilayah Jawa Barat, terdapat lebih dari 200 sekolah yang telah bermitra dengan Telkom.
Kemitraan tersebut dilakukan melalui solusi KiDi IoT untuk peningkatan kualitas pendidikan khususnya SMK, sementara Pijar Sekolah untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar.
“Program tersebut dilengkapi dengan bimbingan teknis bagi para pengajar hingga layanan bagi orang tua/ wali siswa untuk memantau progress pembelajaran,” kata Firman.[***]