JAKARTA, Otonominews.id – Industri kecantikan dan fesyen adalah dua sektor industri yang saling terkait erat. Indonesia Fashion Aesthetics (IFA) 2024 hadir sebagai wadah perkumpulan bagi kedua sektor tersebut.
“IFA hadir bagi pelaku industri fesyen dan kecantikan atau estetika hadir untuk memperluas jaringan kerjasama antar para pelaku industri kreatif tersebut dalam mengembangkan potensi usahanya,” kata Ketua Umum IFA 2024, Devya Linda.
Perhelatan IFA 2024 ini, lanjut dia, ditargetkan dapat mengarahkan UMKM fesyen dan kecantikan yang memiliki produk potensial untuk meningkatkan penjualan dan menjaga eksistensi usaha serta kualitas sumber daya manusia (SDM).
“IFA 2024 diharapkan dapat meningkatkan gairah para pelaku UMKM di industri fesyen dan kecantikan yang mempunyai pangsa pasar signifikan serta potensi sangat besar untuk menjadi produk ekspor yang berkualitas, sehingga berdampak positif pada pemanfaatan produk lokal sebagai bahan utama dan sekaligus pada devisa negara,” ungkap Devya Linda SpBM, FISID, Ketua Umum IFA 2024.
Untuk mendukung pelaku UMKM sektor fesyen dan kecantikan dalam membuka dan memperluas pasar, IFA menggelar fashion show dengan panggung runaway yang megah dan mewah serta permainan lighting dan dekorasi yang epic.
Fashion show dilengkapi pula dengan fashion exhibition (pameran) dengan ambience yang minimalis dan elegan.
Fashion show yang menampilkan rangkaian karya dari 22 desainer dan brand kenamaan Indonesia ini, terbagi menjadi dua sesi.
Pada sesi pertama menghadirkan koleksi dari Itang Yunasz, Mayra Indonesia, Rya Baraba, Nabila, Gita Orlin, Kaloka, Mazu Label, Saffana, Klasik Klamben, L by Laudya Cynthia Bella, Si.Se.Sa, Buttonscarves.
Sesi kedua menampilkan rangkaian karya dari Ayu Dyah Andari, Wiwiek Hatta, Viena Official x Treasure Jewelry, Angelina, ZETA Prive, Nats Wear, Ellaya, Lia Soraya, Donna Prive, dan Ivan Gunawan Prive.