“Langkah ini juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan perjalanan wisatawan nusantara yang merupakan low hanging fruit dalam membangkitkan industri pariwisata pascapandemi COVID-19,” kata Sandiaga.
Sementara Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan selain kegiatan promosi berupa perjalanan wisata pengenalan, kegiatan promosi DPSP Borobudur juga diikuti dengan kegiatan misi penjualan yang akan dilaksanakan pada 7 hingga 8 Maret 2024 di Sahid Raya Hotel and Convention, Kota Yogyakarta.
“Sebanyak 60 (enam puluh) peserta yang terdiri dari 20 (dua puluh) seller (desa wisata, destinasi wisata, travel agent/tour operator, akomodasi, dan UMKM), dan 40 (empat puluh) buyer (travel agent/tour operator nasional serta instansi dan sekolah setempat) akan berpartisipasi dalam kegiatan ini,” kata Made.
Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat mendongkrak pemenuhan target pergerakan wisatawan nusantara tahun ini sebesar 1,2 miliar sampai 1,5 miliar perjalanan.
“Pemenuhan target untuk kemajuan sektor pariwisata di Indonesia ini memerlukan partisipasi penuh dan kolaborasi dari semua unsur pentahelix baik akademisi, pemerintah, pelaku bisnis, media, dan komunitas,” ujar Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dwi Marhen Yono.