Jakarta, Otonominews.id – Sekretariat Bersama Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (Sekber F-PDR) diresmikan, ditandai dengan orasi membakar semangat rakyat untuk melawan brutalisme pemilu 2024.
Sejumlah aktivis politik dan prodemokrasi melakukan orasi-orasi kebangsaan yang mengkritisi buruknya pelaksanaan pemilu 2024 yang mencederai semangat demokrasi. Ketua Sekber F-PDR Mustar Bonaventura menyebut berbagai kecurangan pada pemilu 2024 dilakukan dengan brutal sehingga membuat demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran.
Mustar berkata demikian setelah F-PDR meresmikan sekretariat bersama atau sekber yang berada di Jalan Diponegoro 72, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024).
Awalnya, dia menyebut pembentukan pihaknya berlandaskan kebangsaan, karena rakyat hingga para aktivis ingin demokrasi berjalan ke trek benar.
Menurutnya, keinginan membentuk F-PDR setelah para akademisi dan aktivis melihat kecurangan secara brutal terjadi selama pelaksanaan pemilu 2024.
“Mengatakan kecurangan itu membuat demokrasi di Indonesia yang sebelumnya berjalan sesuai trek, malah mengalami kemunduran”
“Ini tidak lagi soal pencoblosan, tidak bicara lagi soal election, bukan soal elektoral, tetapi bagaimana tugas kebangsaan yang tadi disampaikan bahwa pemilu ini adalah pemilu paling brutal, paling amburadul, dan mencederai demokrasi yang sudah berjalan dengan baik malah mengalami kemunduran. Kemunduran berbangsa, bernegara, yang menurut kita sangat tidak baik,” ujar Ketum Pospera itu, Sabtu.
Dia mengatakan pemerintahan era Joko Widodo (Jokowi) sudah seharusnya tidak bermain-main terhadap keinginan rakyat dan para aktivis dari F-PDR untuk mewujudkan demokrasi berjalan sesuai trek.