Abdullah Al-Khudairi menjelaskan, penetapan bulan baru dalam kalender Hijriyah dapat dilakukan baik dengan pemantauan secara fisik dengan melihat kemunculan bulan sabit baru, atau dengan ilmu falak cabang dari astronomi yang mengkalkulasi penampakan benda-benda langit terutama pergerakan bulan dan matahari.
“Kalkulasi dan teknologi melengkapi proses pemantauan hilal. Saya bisa katakan bahwa kalkulasi astronomi dan pemantauan dengan mata telanjang, seperti mata manusia, mereka saling membutuhkan satu sama lain,” kata Al-Khudairi, seperti dilansir Arab News Ahad (10/3/2024).
wakil direktur program pascasarjana dan riset ilmiah Majmaah University, Mohammed Al-Shehri mengatakan, Majmaah University ke depannya berencana untuk menambah fasilitas dan memperkuat tim proses pemantauan bulan.
“Kami memiliki rencana strategis untuk memperluas fasilitas kami, peralatan kami, sumberdaya manusia kami di sini (Hawtat Sudair),” kata Al Shehri.
“Kami ingin membangun sebuah gedung besar di sini, yang akan menjadi pusat bagi Majmaah untuk melihat pergerakan bulan,” imbuhnya.