Warga Desa Wangandowo, Jami Azami mengatakan peristiwa banjir tersebut terjadi saat warga sedang menjalani ibadah tarawih, tetapi mendadak air masuk ke tempat ibadah.
“Melihat kejadian itu warga yang sedang tarawih membubarkan diri untuk menyelamatkan diri ke lokasi yang aman,” ujar dia.
Budi menjelaskan penyebab banjir bandang. Dikatakannya, tingginya instensitas hujan sejak tadi malam, mengakibatkan tanggul di sungai Desa Wangandowo jebol. Akibatnya banjir merendam permukiman warga setempat.
Saat ini, kata dia, banjir sudah menghilang, namun tumpukan material lumpur dan sampah cukup besar hingga petugas gabungan bersama warga dan relawan masih melakukan pembersihan kembali.
Warga Desa Wangandowo bersama tim gabungan dari BPBD, Polri, TNI, PMI dan relawan hingga jelang siang masih melakukan aksi pembersih lumpur dan sampah yang tertimbun akibat dibawa banjir bandang.
Sementara puluhan warga desa tersebut juga masih bertahan di lokasi pengungsian di Sekretariat Desa Wangandowo dan Balai Desa Wangandowo karena tempat tinggalnya tidak dapat ditempati akibat banjir bandang melanda desa tersebut.
Sementara ini, lalu lintas di jalur pantura Pekalongan-Pemalang juga terganggu akibat terendam banjir dengan ketinggian 30-50 sentimeter.