Secara nilai, Ia menyebutkan, pada Februari 2024, nilai impor kurma tercatat 17,81 juta dolar AS atau naik 25,77 persen dibanding bulan sebelumnya, yang sebesar 13,66 juta dolar AS. Sedangkan secara volume, impor kurma tercatat 11,24 ribu ton atau naik 51,28 persen dibanding Januari 2024 yang tercatat 7,43 ribu ton.
Menurut Amalia, impor Februari 2024 masih lebih rendah dibanding dengan bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 12,79 ribu ton.
Sepanjang Januari-Februari 2024, kata Amalia, impor kurma dari Tunisia yang dilakukan mencapai 29,66 persen. Disusul kemudian oleh Mesir 28,35 persen, Iran 9,3 persen, Arab Saudi 8,61 persen dan lainnya 24,07 persen.
“Memang dibanding tahun sebelumnya, impor kurma ini masih relatif lebih rendah,” ucapnya.