JAKARTA, Otonominews.id – Bedah buku “Kolonisasi China terhadap Dunia Islam dan Genosida Uyghur” akhirnya tetap terlaksana seperti yang direncanakan panitia penyelenggara. Hanya saja tempat penyelenggaraannya dipindahkan dari lokasi semula yang direncanakan panitia.
Sampai berita ini diturunkan, acara bedah buku tersebut sedang berlangsung di Roof Cafe Rawamangun, Jati, Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Sabtu (16/3/2024).
Sekitar 50 lebih awak media yang tergabung dalam Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), penulis, perwakilan ormas menghadiri kegiatan tersebut.
Sebagaimana diinformasikan panitia, tempat penyelenggaraan mendadak dipindahkan dari lokasi semula yang direncanakan di Kampus Universitas Islam As-Syafiiyah. Alasannya, karena pihak universitas keberatan berlangsung di kampus tersebut.
“Pemberitahuan yang disampaikan pihak kampus sangat mendadak sehingga saya dan seluruh panitia kelabakan,” kata penanggung jawab kegiatan yang juga Ketua Umum Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), Ismail Lutan.
Apa lagi acara akan dilaksanakan secara hybrid dan peserta serta pembicaranya, tidak saja dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri.
Keberatan dari pihak Kampus diterima panitia saat mereka sedang melakukan Gladi Resik (GR) dan mengecek semua kesiapan. Karena acara akan diadakan esok harinya.
“Tentu kami kaget karena persiapan sudah hampir matang. Namun apa boleh buat. Saya memahami alasan pihak kampus yang secara tiba-tiba menganulir,” lanjut Ismail.
Dikatakan Ismail, pihaknya panitia kemudian berusaha mencari tempat pengganti. Namun karena begitu mendadak semua relasi dan kenalan tidak ada yang siap.
“Tetapi Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah, ada satu tempat yang open. Jadi kegiatan tetap berlangsung sesuai jadwal, sementara lokasinya diganti,” terang Ismail.