Ragam  

Sikapi Perang Takjil, Perempuan ICMI: Kita Harus Menang

Sikapi Perang Takjil, Perempuan ICMI: Kita Harus Menang
120x600
a

JAKARTA, otonominews.id – Fenomena Perang Takjil mewarnai bulan suci Ramadan 1445 H tahun ini, yaitu sebuah momentum umat Islam dan non-muslim bersaing memborong takjil atau jajanan untuk berbuka puasa. Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyikapi fenomena itu secara positif, sebagai tantangan untuk berlomba dalam kebaikan.

“Yang jelas, perang takjil ini harus kita menangkan sebab umat Islam yang lebih berkepentingan mendapatkan berkah Ramadan,” ujar Ketua Majelis Pengurus Pusat Perempuan ICMI, Welya Safitri saat distribusi ratusan paket Takjil pada Jumat, 22 Maret 2024, di depan kantor pusat ICMI, Warungjati, Jakarta.

Menurut Welya, ini adalah fenomena menarik yang menandakan terjadinya perkembangan sikap moderasi beragama yang semakin baik dan hangat.

Alih-alih ribut karena urusan takjil, umat Islam justru merasa senang dan bahagia. Mereka menganggap fenomena perang takjil sebagai hiburan sekaligus berkah bulan Ramadan yang ternyata juga dirasakan oleh warga non-Islam.

“Kita juga memang melihat kok, kalau Ramadan tahun ini menunjukkan sisi harmonis dalam keberagaman masyarakat Indonesia. Bukan apa-apa, warga non-Islam yang memborong takjil Ramadan mungkin memang ingin membantu bisnis kawan-kawan muslim, disamping karena lapar juga,” ujar Welya.

r
Lihat Juga :  Masih Ada Gagal Paham soal Edaran Pengeras Suara di Masjid, Ini Penjelasan Kemenag

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *