Hasto menegaskan persoalan yang dihadapi PPP ialah karena berbagai operasi-operasi politik. Politisi asal Yogyakarta ini menyampaikan seluruh pendukung Ganjar-Mahfud, ada upaya untuk mengecilkan suara partainya, yakni PPP, Perindo, Hanura, dan PDIP.
“Kami memberikan solidaritas tertinggi. Karena kami tidak ingin menghilangkan partai Ka’bah. Tetapi mungkin Pak Jokowi nanti akan tercatat sebagai seorang presiden yang memiliki legacy menghilangkan partai Ka’bah dalam sejarah republik ini. Padahal partai Ka’bah memiliki peran yang sangat penting jauh sebelum kemerdekaan ini,” kata Hasto.
“Ini operasi politik yang luar biasa, yang tidak diterima lagi oleh norma dan etika”
“Karena ketika ambisi kekuasaan mampu mengalahkan etika, moral, dan menghilangkan supremasi hukum yang ada adalah sisi-sisi gelap kekuasan. Dan ini adalah masa buram bagi arah masa depan Indonesia,” tambah Hasto.
Hasto menilai hal ini harus dilawan karena apabila tidak, maka tidak ada gunanya lagi pendidikan budi pekerti. Menurut Hasto, anak-anak juga harus memiliki pendidikan betapa pentingnya mengikuti proses.
“Semuanya akan bisa tergerak untuk meneladani hal-hal yang tidak baik yang justru dilakukan oleh ambisi kekuasaan dari seorang presiden, yang 23 tahun bersama dengan kami. Ini harus menjadi persoalan berharga bagi seluruh rakyat dan bangsa Indonesia,” kata Hasto.