“Infrastruktur digital belum optimal, seperti masih rendahnya kecepatan broadband. Pertumbuhan pusat data dan ekosistem juga masih tertahan. Lalu, konten dan aplikasi lokal masih minim.”
Tantangan lainnya adalah terbatasnya ketersediaan SDM di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Sejalan dengan ini, IDSF menilai pengembangan ekonomi digital dilakukan dengan enam pilar utama, yaitu: Infrastruktur; Sumber Daya Manusia; Iklim Bisnis dan Keamanan Siber; Penelitian, Inovasi, dan Pengembangan Usaha; Pendanaan dan Investasi; serta Kebijakan dan Regulasi.
Di dalam webseries ini, Muhammad Awaluddin juga memaparkan kerangka kerja (framework) yang disusun IDSF berdasarkan tantangan yang ada, sebagai masukan untuk menjalankan transformasi ekonomi digital di Indonesia.
Framework ini diawali adanya Kepemimpinan Digital (Digital Leadership).
“Digital Leadership merupakan domain dari pemerintah dan juga publik. Melalui Digital Leadership akan ada visi & misi pengembangan ekonomi digital, kebijakan regulasi, dan pendanaan oleh pemerintah maupun swasta,” jelas Muhammad Awaluddin.
Kemudian, Digital Leadership tersebut akan mengarahkan Sumber Daya Digital (Digital Resources) di sisi hulu, dan hilirisasi Layanan Digital (Digital Services).
*Rekomendasi*
Sejalan dengan framework tersebut, Muhammad Awaluddin memaparkan IDSF menyampaikan 3 rekomendasi yang dapat dijalankan agar pertumbuhan ekonomi digital dapat diakselerasi dan berkelanjutan.
rekomendasi _Pertama_, agar Indonesia konsisten dalam arah kebijakan dan strategi pengembangan infrastruktur digital untuk Visi Indonesia Digital 2045.
“Fokus pada pengembangan strategi digital dengan beberapa arah utama, termasuk peningkatan konektivitas internet, digitalisasi sektor ekonomi tradisional, peningkatan literasi digital dan investasi dalam inovasi teknologi,” ujar Muhammad Awaluddin.
Kemudian, rekomendasi _Kedua_ adalah percepatan penerapan arah Industry 4.0 melibatkan integrasi teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasaran buatan (AI), big data dan robotika untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di sektor industri.
Rekomendasi _Ketiga_ adalah membentuk talenta digital juara dengan mempertimbangkan antara lain aksesibilitas pendidikan digital, kolaborasi industri dan pendidikan serta menumbuhkan kesadaran dan minat digital.