“(Integrasi TikTok – Tokopedia) ini kan salah satu upaya untuk bisa memastikan tidak akan ada banjir produk-produk umkm dari negara lain, katakanlah dari tiongkok yang kemudian malah menggeser posisi UMKM kita,” kata dia.
“Jangan sampai market digitalnya itu tidak menjadi peluang bagi UMKM kita tapi malah menjadi kekuatan penetrasi pasar dari UMKM negara lain,” sambung dia.
Selain UMKM, Politisi PKB ini juga meminta agar Integrasi TikTok – Tokopedia ini memberikan perlindungan bagi para konsumen, baik keamanan, kenyamanan dan orisinalitas barang yang dia beli.
Sementara itu, berkaitan dengan progres migrasi antara TikTok dan Tokopedia yang mulai mendekati tenggat waktu. Luluk menyampaikan bahwa parlemen akan terus memantau perkembangannya secara intens dan yang paling utama yakni, proses kemitraan dua platform itu berjalan dengan baik dan mematuhi ketentuan yang ada serta memberikan manfaat bagi UMKM lokal.
“(Ini) bukan soal lebih cepat lebih bagus ya. kita akan terus memantau bahwa proses-proses itu akan berjalan secara baik dan kemudian normal. Nah pokoknya jangan sampai ada praktek-praktek apa namanya, bisnis yang berkedok kerjasama tapi sesungguhnya (tidak memberikan keuntungan),” ujar dia.
Sekedar informasi, saat ini pemerintah melalui Kementerian Perdagangan tengah memproses integrasi platform digital TikTok Shop dan Tokopedia. Proses integrasi ini sudah berjalan dan hampir rampung.
Integrasi ini dilakukan sebagai respon usai Kemendag Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) yang menutup kegiatan jualan yang dilakukan TikTok via media sosial.
TikTok yang sebelumnya hanya memiliki izin sebagai platform media sosial, kini sudah mengakuisisi Tokopedia yang sudah memiliki izin sebagai pelaksana e-commerce.
Setelah menjalin kerjasama, TikTok dan Tokopedia kemudian melakukan integrasi dan migrasi agar sesuai dengan peraturan yang diterapkan oleh pemerintah.