Pasca Pemilu 2024, Ketum SPBI Sebut Pluralitas Politik Indonesia Meningkat

Pasca Pemilu 2024, Ketum SPBI Sebut Pluralitas Politik Indonesia Meningkat
120x600
a
0 Shares

JAKARTA, otonominews.id – Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd mengatakan Pemilu 2024 telah berlalu, dan Indonesia memasuki periode baru dalam arah politiknya.

“Pasca-pemilu, Indonesia menghadapi beragam tantangan dan peluang dalam upaya membangun demokrasi yang lebih kokoh dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya,” ujar Dr. Iswadi, M. Pd. kepada wartawan, Kamis 28 Maret 2024.

Menurut Akademisi yang juga Politisi Asal Aceh ini Setelah pemilihan umum yang penuh gairah dan bersemangat, peta politik Indonesia mengalami pergeseran yang signifikan.

Partai-partai politik yang berlaga dalam kontestasi demokrasi ini berjuang memperebutkan suara rakyat dan kursi di parlemen.

Namun, setelah penghitungan suara selesai, hasilnya menghasilkan pemandangan politik yang lebih beragam dan penuh dengan koalisi.

Salah satu ciri khas pasca-pemilu 2024 adalah meningkatnya pluralitas politik.

“Tidak seperti pemilu sebelumnya, di mana partai dominan mendominasi pemandangan politik, hasil pemilu kali ini menciptakan suasana di mana kekuatan politik terbagi lebih merata di antara beberapa partai besar dan kecil,” katanya.

“Hal ini mencerminkan semakin matangnya pemahaman politik rakyat Indonesia dan keinginan mereka untuk memilih berdasarkan platform dan program, bukan hanya loyalitas terhadap satu partai,” tambahnya.Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut menyebutkan dalam konteks ini, koalisi menjadi kunci dalam pembentukan pemerintahan.

Partai yang mendapatkan suara mayoritas tidak lagi bisa secara otomatis membentuk pemerintahan sendiri.

Sebaliknya, mereka harus menjalin aliansi dengan partai lain untuk memperoleh mayoritas di parlemen. Ini menghasilkan negosiasi politik yang intens antara berbagai kepentingan dan ideologi.

Salah satu hasil menarik pasca-pemilu adalah meningkatnya peran partai-partai minoritas dan baru.

Lihat Juga :  Mahyeldi Apresiasi Survei SBLF dan Tak Persoalkan Kritik Epyardi Asda

Meskipun tidak memiliki dukungan mayoritas, partai-partai ini sering kali menjadi penentu dalam pembentukan koalisi.

“Mereka menggunakan posisi tawar mereka untuk memperjuangkan agenda-agenda khusus dan mempengaruhi kebijakan pemerintah. Hal ini menandai penguatan demokrasi representatif di Indonesia, di mana suara setiap partai dihargai dan diakui,” ucapnya.

Lanjut, di tengah dinamika politik pasca-pemilu, stabilitas politik tetap menjadi fokus utama.

Meskipun terdapat perbedaan pendapat dan persaingan antarpartai, semua pihak berkomitmen untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional.

“Ini penting untuk memastikan kelancaran pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, serta menjaga kedaulatan negara dari berbagai tantangan dalam dan luar negeri,” ucapnya lagi.

Namun demikian menurut Dr. Iswadi, M.Pd, tantangan besar juga menghadang dalam arah politik pasca-pemilu.

Salah satunya adalah polarisasi politik yang semakin membesar. Perbedaan ideologi dan pandangan antarpartai menyebabkan polarisasi yang tajam di masyarakat.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *