Karena itu, Habib Syakur meminta dengan hormat agar pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Jokowi, memberikan teguran keras kepada Forkompinda Kabupaten Malang. Sebab rasa aman ini sudah tidak ada lagi terhadap pemuka agama.
“Dengan segala hormat, saya minta Presiden Jokowi menegur dengan keras Bupati Malang dan Forkompimda Malang. Bila perlu panggil Bupati dan Wali Kota hingga Gubernur Jawa Timur, karena komitmennya tidak terlihat dalam menjaga tegaknya prinsip dasar Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dan dalam bingkai etika keindonesiaan dan norma dasar Pancasila,” tandas Habib Syakur.
“Tolong pak Presiden Jokowi, agar semua pemuka agama hidup tenang, aman, nyaman dan terbebas dari teror. Tanpa tembang pilih, baik pemuka agama dari Islam, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu, bahkan dari aliran kepercayaan. Semua harus dijaga. Keprihatinan mendalam dan dukacita mendalam dari kejadian itu,” lanjutnya.
Sebelumnya, kasus perampokan disertai pembunuhan itu terjadi pada Jumat malam (22/3/2024), saat warga masih menjalankan salat tarawih.
Perampok masuk dan melukai penghuni rumah, yakni Ester Sri Purwaningsih serta adiknya, Sri Agus Iswanto (60). Ester mengalami luka di bagian wajah, sedangkan Sri Agus yang juga penyandang tunanetra meninggal dunia dengan luka tusukan pisau dapur di bagian leher belakang. Aparat polisi masih bekerja untuk mengungkap kasus ini.