“Kami akan tindaklanjuti penambahan alokasi pupuk bersubsidi tersebut dengan membaginya secara proporsional ke kabupaten dan kota sejalan pula dengan upaya mendorong gerakan semangat menanam rakyat Babel atau Semarak Babel,” ujar Safrizal.
Lebih lanjut, Amran mengatakan penambahan alokasi pupuk bersubsidi itu merupakan tindak lanjut hasil berbagai pertemuan dan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para menteri, seperti Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Pertemuan-pertemuan itu menghasilkan, alokasi pupuk sebanyak 9,55 juta ton resmi diputuskan melalui surat Menkeu no S-297/MK.02.2024.
Amran menambahkan, volume pupuk subsidi pada 2024, meliputi pupuk kimia dan juga organik untuk sembilan jenis komoditas, seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao.
“Saya berharap, para gubernur, bupati, dan wali kota segera menyiapkan rancangan alokasi per kabupaten dan kecamatan sesuai data e-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) 2024,” jelasnya.