JAKARTA, OTONOMINEWS.ID – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid mengingatkan pada pemerintah agar menjadikan momentum lebaran Idul Fitri 1445 H untuk instrospeksi diri, karena selama ini para elit kekuasaan cenderung mengabaikan peranan orang-orang baik, terutama para ulama dan tokoh masyakarat di desa dan di kampung-kampung.
“Di momentum Lebaran Idul Fitri 1445 atau Lebaran 2024 ini, saya ingin mengingatkan kepada pemerintah dalam hal ini para pejabat kementerian, pejabat pemerintah, termasuk Presiden Jokowi, agar jangan lagi mengabaikan para ulama dan tokoh masyarakat yang sehari-hari bersama rakyat di bawah. Jangan abaikan orang-orang baik yang secara tulus ikhlas menjaga NKRI dan Pancasila kita,” ujar Habib Syakur kepada awak media, Senin (8/4/2024).
Habib Syakur mengingatkan, para pejabat kementerian dan elit kekuasaan harus merenungkan secara mendalam tentang seberapa besar mereka menghargai dan memperhatikan peranan para ulama dan tokoh masyarakat di bawah.
Sebagai contoh, Habib Syakur menyebut, selama ini pemerintah mengabaikan pendapat orang-orang baik. Orang-orang yang tak punya harta dan tak masuk dalam lingkaran kekuasaan selalu diabaikan oleh pemerintah dan elit kekuasaan.
“Orang baik yang tidak punya harta kalau menyampaikan pendapatnya kok diabaika. Para tokoh agama dan tokoh adat berpendapat selalu diabaikan. Baru ketika ada masalah dan ingin menenangkan gejolak di masyarakat mereka dipanggil. Cara-cara sacam ini tidak bagus, dan harus menjadi perenungan pemerintah,” jelasnya.
Menurut Habib Syakur, para tokoh masyarakat, para ulama, dan tokoh adat di kampung-kampung selalu tegak lurus dalam menjaga negara Indonesia. Mereka berjiwa Pancasila dan menjaga demokrasi secara utuh dengan hati.