“Jajak pendapat Litbang Kompas pada 18-20 Maret 2024 menyebutkan 55,65 persen responden menyiapkan anggaran lebih besar untuk lebaran tahun ini dibandingkan lebaran tahun lalu. Terlebih pada tahun ini, Tunjangan hari raya (THR) yang dibayarkan untuk para pekerja/karyawan maupun aparatur sipil negara (ASN) sudah kembali full satu bulan gaji. Tidak lagi ada potongan sebagaimana pada saat pandemi dan pasca panen Covid-19 beberapa tahun lalu. THR yang full satu bulan gaji, bisa menambah daya beli masyarakat yang akhirnya mendongkrak konsumsi rumah tangga dan berdampak pada peningkatan perekonomian nasional,” jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, tidak hanya bersilaturahim dengan para keluarga di kampung halaman, momen mudik dan halal bihalal juga bisa mendongkrak kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI memperkirakan perputaran uang di sektor ini selama momen mudik dan lebaran bisa mencapai Rp 276,11 triliun.
“Angka tersebut sangat realistis. Karena selama mudik, para pemudik tidak akan hanya berdiam diri di rumah. Melainkan juga akan mengajak para keluarganya berwisata, kuliner, hingga menikmati berbagai pertunjukan seni dan budaya yang berada di daerahnya masing-masing. Sehingga mudik akan memberikan dampak besar bukan hanya bagi perekonomian nasional, melainkan juga bagi perekonomian daerah,” pungkas Bamsoet. (*)