Indonesia jadi Tuan Rumah The 10th World Water Forum 2024, Kemenparekraf Siapkan Sejumlah Side Event

Indonesia jadi Tuan Rumah The 10th World Water Forum 2024, Kemenparekraf Siapkan Sejumlah Side Event
Menparekraf Sandiaga Uno dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan pada Rakor Panitia Nasional World Water Forum ke-10 Tahun 2024 di Bali International Convention Center, Sabtu (20/4/2024)
120x600
a
0 Shares

JAKARTA Otonominews.id –  World Water Forum (WWF) ke-10 dengan tema “Water for Shared Prosperity” akan berlangsung di Bali pada 18-25 Mei 2024. Menjadi tuan rumah event internasional ini bukan hanya prestasi diplomasi, tetapi juga sekaligus sebagai tanggung jawab besar. Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia memiliki kepentingan langsung dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan efektif.

Menyikapi hal ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (/Baparekraf) sedang menyiapkan sejumlah side event, dan kegiatan menarik lainnya untuk mendukung acara ‘The 10th World Water Forum 2024’.

Pada Rapat Koordinasi (Rakor) Panitia Nasional World Water Forum ke-10 Tahun 2024 di Bali International Convention Center, Sabtu (20/4/2024), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan di masa terakhir pemerintahan Presiden Joko Widodo, seluruh kementerian/lembaga terkait akan all out menyiapkan berbagai macam dukungan untuk hajatan besar itu.

“Di masa akhir pemerintahan kita akan betul-betul menyiapkannya sebagai event to remember. Dan kami akan menyiapkan di beberapa lokasi untuk prosesi side event tersebut,” ujar Menparekraf Sandiaga dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Minggu 21 April 2024.

Sandiaga berharap, hajat ini dapat menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi delegasi yang hadir.

Ia menjelaskan, dukungan utama yang akan dilakukan Kemenparekraf adalah memfasilitasi para delegasi untuk menyelami prosesi melukat yang secara khusus memiliki makna spiritual bagi masyarakat Bali. Prosesi melukat ini, kata dia, nantinya akan melibatkan Pemerintah Daerah setempat.

Prosesi melukat ini, menurut Sandiaga, sangat dekat kaitannya dengan prinsip hidup yang dianut oleh masyarakat Bali mengenai Tri Hita Karana, yang membangun hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama, serta dengan alam.

Lihat Juga :  Noer Fajriansyah Mendapat Dukungan Kalangan Pemuda Maju Pilkada DKI

“Dan air adalah sumber daya alam yang perlu dijaga kelestariannya. Karena air adalah sumber pendorong kehidupan untuk semua. Makna ini sejalan dengan misi yang ingin digaungkan dalam World Water Forum,” jelasnya.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *