Diterangkannya, Kemenparekraf bekerja sama dengan Jejak.in juga akan menawarkan paket perhitungan jumlah emisi karbon yang dikeluarkan oleh para delegasi melalui carbon footprint calculator selama mereka melakukan perjalanan ke Bali.
“Tujuannya agar pada delegasi berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan melalui penanaman mangrove dan restorasi terumbu karang,” kata Sandiaga.
Kemudian, lanjutnya, Kemenparekraf juga akan berpartisipasi pada Indonesia Pavilion dengan mengisi konten-konten pariwisata dengan virtual reality (VR), penjualan paket wisata low carbon, rangkaian fair & expo, penyediaan suvenir dan goodiebag Wonderful Indonesia, menghadirkan konten dan aktivasi gim yaitu “Lokapala”, hingga memamerkan dan menjual produk-produk UMKM pilihan dan berkualitas melalui planogram.
“Jadi itu yang kami tawarkan sebagai bagian dari side event atau dukungan kami untuk acara ini dan bagi para peserta maupun juga petinggi-petinggi tingkat kepala negara maupun menteri yang akan hadir di World Water Forum bulan depan,” kata Sandiaga.
Di kesempatan yang sama, Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, mengatakan semua persiapan penyelenggaraan World Water Forum sudah berjalan dengan baik mulai dari segi pengamanan, mitigasi bencana dan rekayasa cuaca, hingga kesiapan rumah sakit.
“Secara khusus Indonesia menyelenggarakan sesi kepala negara untuk meningkatkan komitmen bersama terkait pentingnya air sebagai sumber kehidupan,” kata Luhut.
World Water Forum tahun ini diharapkan dapat menghasilkan deklarasi yang memuat kepentingan Indonesia mengenai integrated water resources management on small Island.
“Menjadi komitmen pemerintah Indonesia juga untuk membawa hasil forum ini ke PBB sebagai bagian dari Water Agenda PBB,” ujar Luhut.