Program Deradikalisasi, Densus 88 Anti Teror Polri Berikan Pelatihan Pertanian Napiter

Program Deradikalisasi, Densus 88 Anti Teror Polri Berikan Pelatihan Pertanian Napiter
Program Deradikalisasi bagi Mantan Narapidana Terorisme kerja sama Densus 88 Anti Teroris Polri dan Bapeltan Lampung.(Foto: Kementan)
120x600
a
0 Shares

Sumarno dikesempatan itu mengatakan, bahwa di Lampung, Polri memiliki 358 orang warga binaan mantan jaringan kelompok teror yang sudah islah (sudah meninggalkan paham radikalisme), Selain eks narapidana.

Dirinya berharap warga binaan yang telah berhasil saat ini untuk bisa mengajak bergabung warga binaan lainnya yang masih memiliki paham radikal untuk belajar bertani demi kesejahteraan keluarga masing-masing.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan analisa Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Tengah menunjukkan bahwa hasil panen padi binaan Densus 88 mencapai 5 hingga 6 Ton per hektare.

Selanjutnya hasil panen akan dikoordinasikan dengan Bulog setempat untuk dilakukan penyerapan. Kelanjutan program ini juga akan diperluas areal wilayah serta komoditas garapannya, yaitu singkong, jagung dan sapi.

Martin Sudarmawan mewakili warga binaan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mereka belajar bertani. Martin dan kawan kawan sudah mulai merasakan kenyamanan mengikuti program pelatihan pertanian ini, meskipun sebelumnya sempat mengundurkan diri karena harus memikirkan keluarga yang ditinggalkan.

“Kami berharap kiranya bisa menambah area pertanian yang digarap. Terima kasih atas pendampingan dan bimbingan pemerintah,” kata Martin.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan dirinya memiliki komitmen terhadap narapidana teroris, agar diberi pelatihan pertanian sebagai ilmu dan juga bekal masa depan.

Komitmen Mentan ditegaskan saat kembali menjadi Menteri, dengan adanya kerjasama dengan Mabes Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Ini kita memberikan solusi permanen untuk saudara-saudara kita mantan Napiter, ini jumlahnya kecil, penduduk kita kan lebih dari 200 juta, kita mencari lahan yang cocok, lahan itu cocok untuk apa, untuk Peternakan atau Hortikultura ataupun Tanaman Pangan, kita kan ada program insentive El Nino, kita kolaborasikan dengan mereka,” kata Mentan.

Lihat Juga :  Dukung Program KJMU Tepat Sasaran, Dukcapil Pemprov DKI Lakukan Pemadanan Data Penerima KJMU

Menurutnya, panen yang nantinya dihasilkan oleh mantan napi terorisme tidak hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau dalam skala kecil, namun juga didorong menghasilkan pangan untuk memenuhi kebutuhan nasional.

“Jangan biarkan saudara kita berjalan sendiri, kita ciptakan lapangan kerja untuk mereka, agar mereka produktif, berpendapatan lebih dan mampu membiayai keluarganya dengan baik,” tandasnya.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *