“Hal ini mengingat faktor sosial tradisional dan ekonomi yang terkait erat antara Sebatik dan Tawau,” jelasnya.
Brigjen Mirza Patria juga menyampaikan, pihaknya juga akan terus mendorong penyelesaian kesepakatan awal sengketa wilayah atau Outstanding Boundary Problem (OBP) perbatasan darat di kawasan Sebatik antara Indonesia dan Malaysia.
Dari kesepakatan awal tersebut seyogianya akan menjadi penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), yang rencananya akan ditandatangani Presiden Indonesia dengan Perdana Menteri, Malaysia pada Juni 2024 mendatang
Dalam kunjungan Brigjen Mirza Patria juga didampingi Komandan Satuan Tugas Catur 2024, Kolonel Korps Dinas Khusus M.Daril Kaesorry; Kolonel Korps Zeni, Hari Santoso; Kolonel Marinir, Sungatijantoro.