Ulama asal Malang Raya ini meyakini, pada Pemilu 2029 nanti Golkar akan mengulang sukses menjadi pemenang pemilu, tanpa harus menarik Jokowi ke dalam.
Masalahnya, kata Habib Syakur, Golkar seperti tidak percaya diri dengan kemampuan kader-kader yang dimiliki saat ini, sehingga harus menarik Jokowi untuk diberi jabatan penting di partai.
“Golkar dengan keinginan mengambil Jokowi berarti tidak percaya diri dong. Padahal Golkar termasuk sentral dari politik nasionalis religius. Golkar adalah partai lama dan senior-senior politik ada di sana. Kurang apa lagi sampai harus mengambil Jokowi,” tegasnya.
Terakhir, Habib Syakur menilai yang dibutuhkan Golkar saat ini adalah figur yang visioner dan memiliki jiwa pembaharuan yang kuat. Sebab tantangan politik ke depan akan sangat berbeda dengan sebelum-sebelumnya.
“Golkar harus dipegang sosok yang bisa melakukan pembaharuan. Soalnya tantangannya beda, di era sekarang menghadapi milenial itu beda dengan jaman sebelumnya,” tuntas Habib Syakir.