Sebab, dalam praktiknya, sekolah kedinasan yang seharusnya menjadi wadah pembentukan karakter, etika dan moralitas, justru berkebalikan. “Apakah memang sesuai dengan nilai dan norma di masyarakat dan benar-benar mampu menunjang keberhasilan siswa di masa depan,” kata Bram.
“Kerap kali sistem pendidikan atau kurikulum yang dijalankan justru memicu atau menciptakan sistem senioritas yang menjadi cikal bakal terjadinya kekerasan,” lanjut Bram.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali, Bram memandang perlu ada sistem pengawasan dan pengaduan yang terstruktur di sekolah kedinasan.